RSS

Makan sate pakai lauk Tanggo

Lagi apes bin sial, malam itu tepat 1 malam sebelum malam takbiran 1430 H, di tengah malam tiba-tiba aku terserang penyakit laper dan lewatlah pahlawan ditengah malam…..tukang sate dengan meneriakkan namanya “Sateeeeee”………”Cak (panggilan laki-laki Madura-red) sate 13 tusuk ya…”. Basa-basi dimulai yang bertujuan mendapatkan diskon special hari lebaran, “Maduranya mana mas? kenapa gak mudik? Sudah berkeluarga atau belum? Sudah berapa lama jualan? Sudah berapa lama di Jakarta?” dan seterusnya……...

Sambil menunggu matang, jariku tetap memainkan keyboard laptop mengerjakan pekerjaan kantor yang belum selesai…….Tukang sate itu memberi isyarat menandakan bahwa sate-nya sudah siap disantap, “Piro cak?, lha kok gak ono lontongnya cak?” di jawablah dengan enteng “sudah habis mas”. Aduh makan pakai apa dong? Maka aku pun menjawab “yow is, nuwun yo”.

Maksud hati mau makan malam skalian Sahur, tapi apa daya tukang sate gak berpihak dengan maksudku. Aku mencoba peruntungan dengan berjalan keluar gang mencari warung yang buka untuk beli nasi dan sayur….500meter berjalan tapi masih belum menemukan tanda-tanda keidupan, dan baru sadar kalau ternyata WARTEG (Warung Tegal), WARSUN (Warung Sunda), WARPAD (Warung Padang), gak ada yang buka, semua pada mudik……..aduh siaaalllll……….

Alhasil, saya pulang dengan tangan kosong….

Akhirnya sate yang masih hangat tetap disantap juga dan ditemani oleh sebungkus wafer ber-merk Tanggo, sahur pun selesai, tidak lama kemudian terdengar bunyi “tok tok tok….Nasgor…Nasgor..” waduh benar-benar cobaan di akhir penghujung bulan Ramadhan ini sudah dimulai sejak sahur, bagaimana nanti ditengah hari ya?

Lesson learn dari kejadian ini adalah, “Lebih baik mudik kalau lebaran tiba, agar tidak sengsara mencari warung makan”…hehehehe
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan Deh.....